.:rfandrian:. Kunjungi blog XII IPA 3 http://bajikasuru.blogspot.com/ .:rfandrian:.

Minggu, 04 Juli 2010

Robben Diterapi Orang Indonesia

OLEH: NONNIE RERING

Jakarta - Kembali­nya gelandang serang Belanda, Arjen Rob­ben, di partai Belan­da melawan Slovakia benar-benar mendapat sambutan hangat dari seluruh warga Belanda yang hadir langsung di Afrika Se­latan (Afsel) untuk memberi du­kungan kepada tim kesayang­an mereka.

Betapa tidak, cedera yang membebat Robben saat Be­lan­da tampil di partai uji coba dan unggul 6-1 atas Hungaria sepekan sebelum Piala Dunia Afsel digelar, be­nar-benar membuat bintang Bayern Muenchen itu harus kehilangan kans berlaga di seluruh partai penyisihan yang dimainkan Belanda.
Beruntung, di babak 16 be­sar pelatih Bert van Marwijk sudah bisa mengandalkannya sehingga ia yang akhirnya men­jadi roh bagi Belanda un­tuk mengangkat mental tim. Apalagi, Robben pun tampil cemerlang dan mencetak gol pertama bagi Belanda di menit ke-18. Tapi, siapa sangka ka­lau Robben yang sembuh lebih cepat dari perkiraan dokter itu ternyata menjalani terapi khusus yang dilakukan oleh orang Indonesia?
Adalah orang tua kapten timnas Belanda, Giovanni Van Bronchorst, Victor Van Bron­chorst, dan Fransien Sapulete yang membocorkan rahasia sem­buhnya Robben lebih ce­pat itu. Menurut sumber SH, Conny Tempessy Pattinasarany yang merupakan sahabat ka­rib Fransien dan pada Minggu (26/6) berangkat ke Afsel dari Amsterdam bersama Fransien dan Victor, awalnya Robben me­mang menjalani terapi khusus medis di Amsterdam, Belanda, untuk mempercepat kesembuhannya.
Tapi, sejak awal ikut terapi itu, dokter sudah menyatakan kalau sangat sulit berharap ia bisa sembuh lebih cepat karena cederanya pun cukup berat. Fransien yang juga dekat de­ngan Robben memberi saran kepada mantan pemain Real Madrid ini agar memilih terapi tradisional yang bisa dilakukan salah satu terapis Indonesia paling terkenal di Belanda, Jan Timisela, yang menjalani praktiknya di kota kecil, Huizen.
Lantaran Fransien memberi garansi dengan terapi itu Robben bisa tampil di Piala Dunia, pemain temperamental itu akhirnya menurut.
Apalagi, ia pun tahu kalau Giovanni sering kembali ke Belanda hanya untuk menjalani terapi tradisional itu. “Ia menjalani terapi itu tak lebih dari sepekan sehingga ia bisa langsung sembuh dan terbang lebih cepat ke Afsel. Ini benar-benar di luar perkiraan dokter yang menyatakan kalau ia sesungguhnya sudah tak bisa ikut Piala Dunia.
Ia juga sabar dan ia menjalani terapi itu dengan penuh percaya diri sehingga ia bisa sembuh lebih cepat,” cerita Conny seperti yang dipaparkan Fransien dan Victor kepadanya lewat surat elektronik yang diterima SH, Senin (28/6).
Fransien pun menjelaskan kalau memang sudah sejak era Edgar Davids dan kawan-kawan mereka sering memakai jasa ahli terapi keturunan Ambon-Jawa ini. Tapi, tak banyak pemain Belanda yang mempercayai pengobatan tradisional ini sehingga Jan Timisela kurang dikenal.
“Orang-orang kulit putih ini rata-rata tak percaya dengan pengobatan tradisional. Yang mereka percaya hanya pengobatan medis lewat dokter. Tapi, kami kan bukan orang kulit putih karena kami adalah orang Indonesia, tentu kami percaya dengan pengobatan tradisional Indonesia, apalagi manfaatnya sudah terbukti,” ujar Fransien yang juga bertutur soal putranya yang akhirnya kembali ke tim Belanda, Feyenoord, setelah merantau bertahun-tahun lantaran sangat senang dengan pijatan dari Jan Timisela. Apa yang dituturkan Fransien memang tak salah. Buktinya, Robben bisa tampil sumringah di babak 16 besar, bahkan mencetak gol spektakuler di menit ke-18 lewat gocekan matangnya yang sekaligus membawa Belanda lolos ke babak delapan besar.

source:http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/read/robben-diterapi-orang-indonesia/