Laporan Gunawan Widyantara dari Bandun

Persib Bandung (GOAL.com/Muhammad AQ)
Kemenangan telak 5-1 atas tim penghuni tiga besar Superliga musim lalu, Persiba Balikpapan menjadi alasan kuat bagi Maung Bandung untuk menyantap Juku Eja. Satu hal yang menggembirakan bobotoh saat ini adalah menyaksikan bagaimana skema penyerangan Persib mulai unjuk gigi setelah di dua laga sebelumnya mandul.
Seusai Persib menggilas Beruang Madu, GOAL.com Indonesia meminta persetujuan pelatih Jovo Cuckovic untuk memberi julukan "PREDATOR" kepada Pablo Frances yang disambut senyum lebar pelatih asal Serbia tersebut. Bukan tanpa alasan, Frances memiliki insting murni seorang penyerang dengan berada di posisi dan waktu yang tepat di dua gol yang telah dipersembahkannya.
Di laga melawan Deltras dan Persiba, pemain asal Argentina itupun mendapat sambutan hangat dari bobotoh karena tak pernah lelah berlari mencari kesempatan mencetak gol sekaligus membuka ruang bagi rekannya yang lain untuk mengoyak gawang lawan.

Kehadiran Frances dengan mobilitasnya yang tinggi mau tidak mau wajib disyukuri Persib karena Sang Pangeran Biru memiliki sederet gelandang bernaluri mencetak gol tinggi yang bisa dijadikan pemecah kebuntuan. Sebagai bukti, empat dari lima gol Persib yang bersarang di gawang Persiba pekan lalu dicetak pemain tengah.
Belum lagi dua bek sayap Persib Wildansyah dan Baihakki Khaizan terlihat begitu aktif membantu serangan. Khusus untuk Baihakki, acungan jempol sepertinya layak disematkan kepadanya. Palang pintu utama tim nasional Singapura itu diplot oleh pelatih Jovo mengisi posisi bek kanan.
Di dua laga perdana, tower Singapura itu seperti demam panggung dan kurang menghayati peran barunya tersebut, tetapi fakta berbicara lain di laga terakhir Persib. Layaknya seorang bek sayap modern, Baihakki rajin membantu serangan dan mengirimkan umpan ke kotak penalti untuk dinikmati duet Cristian Gonzales dan Frances.
Meski di atas kertas Persib terlihat padu, tetap saja mereka harus mewaspadai kekuatan PSM. Tim kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan itu tidak bisa dianggap sebelah mata meski musim lalu mencatat rekor mengecewakan dengan menempati urutan ke-13 klasemen akhir.

Musim ini PSM tampil cukup trengginas. Pelatih jenius Robert Rene Albert disinyalir berada di balik kehebatan Juku Eja mengemas dua kemenangan di kandang Persijap Jepara dan Persibo Bojonegoro masing-masing dengan skor 1-0. Bahkan Sriwijaya FC harus menang tipis 2-1 di Stadion Jakabaring, Palembang dengan susah payah pada sebuah pertandingan yang dibumbui hadiah penalti kontroversial bagi tuan rumah oleh wasit Jimmy Napitupulu.
Pelatih asal Belanda yang musim lalu menuai sukses bersama Arema itu dikenal memiliki kemampuan mengupas bakat hingga batas maksimal pemain. Jika gelar juara Arema bukan bukti kuat kehebatan Alberts karena tim itu dihuni pemain-pemain bereputasi di atas rata-rata, musim ini bisa jadi merupakan ajang pembuktian kehebatannya.
Permainan PSM yang selalu dianggap di bawah form tetapi tetap menuai kemenangan seakan mengingatkan pada filosofi sepakbola yang mementingkan hasil akhir ketimbang permainan cantik.

Albert dipastikan telah menyiapkan ramuan cantik untuk meredam kolektifitas ala Eropa Timur yang diterapkan Jovo Cuckovic pada tim Persib. Melakukan serangan sejak menit awal ke jantung pertahanan Persib seperti yang dilakukan Persiba mungkin bukan sebuah pilihan bijak.
Kemungkinan besar Juku Eja akan melakukan serangan balik cepat yang langsung menusuk jantung pertahanan Persib melalui para penyerangnya yang memiliki kecepatan di atas rata-rata seperti Andi Oddang dan Obiora. (gk-15)
Prediksi Redaksi GOAL.com Indonesia:
Persib Bandung 2-0 PSM Makassar
sumber: goal.com