Wildansyah terlihat tertelungkup dan menutup wajah dengan kedua belah tangannya sesaat setelah melakukan gol bunuh diri ke gawang Markus Haris Maulana pada menit ke-84. Ketika wasit Olehadi meniupkan peluit panjang tanda pertandingan berakhir, ekspresi kekecewaan Wildansyah semakin tergambar jelas. Di ruang ganti, ia hanya bisa terdiam dan tertunduk lesu.
Meski demikian, dia berusaha tegar dan berjanji untuk membalas kesalahan yang telah dilakukannya dalam pertandingan tersebut. "Permintaan maaf saja tidak akan cukup untuk menebus kesalahan itu. Saya akan balas kesalahan itu pada pertandingan berikutnya," kata pemain kelahiran Bandung, 3 Januari 1987 ini.
Wildansyah boleh merasa bersalah atas gol bunuh diri yang dibuatnya. Namun, dia tidak boleh meratapi kesalahannya tersebut. Sebab, Pelatih Jovo Cuckovic pun menganggap, gol bunuh diri seperti itu sangat mungkin terjadi di sepak bola. Karena itu, pelatih asal Serbia tersebut tidak mau menyalahkan anak asuhnya itu. "Tidak ada kesalahan yang dilakukan Wildansyah," ujarnya.***
sumber: persib.co.id